Kamis, 18 Juni 2015

surat untuk Nik

(coz my daughter has stepmom, 1 stepsister, 1 stepbrother)
         
           Nik, mungkin kisah2 sedih yang dialami Angeline, dan yang dialami anak2 lain itu tidak pernah mengusik jiwa dan pikiranmu. seperti yang selalu kamu bilang, itu sudah nasib / takdir dia yang harus dia terima. ....(this words always make me speechless)
          tapi,  sampai saat ini kisah tragis yang dialami Angeline gadis cantik yang dibunuh dengan sangat sadis yang sedang ramai diperbincangkan masih saja menari nari dalam benakku.
bayangan penderitaan dan perlakuan buruk yang diterima dari ibu angkat dan saudara angkatnya, hingga akhir kematiannya yang sangat tragis masih belum bisa kusingkirkan dari pikiran.
          begitupun kisah-kisah sedih yang dialami anak angkat/anak tiri. 
kisah ibu angkat/ibu tiri yang berubah menjadi MONSTER kejam ketika berhubungan dengan uang/harta.....duuh benar benar mengganggu benakku. 
u know why ?
KARENA ANAK KITA ini  PUNYA IBU TIRI DAN 2 SAUDARA TIRI. 
yaah..bagimu ke 3 nya adalah anak kandungmu; tetapi bagi istrimu ada 2 anak kandung dan 1 anak tiri. fakta yang tidak bisa dielakkan.

          Nik, taukah kamu  apa yang dialami ibumu (nini) ?  hampir tiap kali berbicara di telpon beliau menyampaikan kesedihan dan kekhawatiran akan nasib cucunya yang harus punya  IBU TIRI dan 2 saudara tiri.
dengan menangis beliau selalu bercerita tentang kesedihannya hidup dg ibu tiri. Beliau bercerita bagaimana ibu tirinya memperlakukan beliau dengan tidak menyenangkan, kesedihan beliau karena  tidak diperkenankan sekolah sedangkan semua adik2 tirinya bersekolah sampai tinggi..

            Nik, aku masih ingat dengan jelas apa yang sempat terlontar dari mulut mu ketika kita duduk2 di depan SD anyelir dulu (saat berita kematian aktor Aji Massaid masih hangat). lalu kita bicara banyak hal berkaitan dengan anak kita, anak2mu dan istrimu...dan kemungkinan2 jika mereka harus kehilangan kamu.
saat itu kamu bilang : "wajar  kalau dia lebih mikirin anaknya"..."mungkin itu memang sudah takdir yang harus diterima jasmine", kamu bilang aku hanya mikirin uang, dll dll masih banyak lagi.
kalau ingat itu rasanya pengen langsung nggaplok.
Kenapa ?  kata2 itu tidak pantas keluar dari mulut seorang ayah yang katanya sangat sayang sama anaknya.

          Nik, padahal kamu tau, itu bukan resiko/nasib/takdir buruk. karena itu bisa dicegah asal kamu bijaksana...selagi kamu masih hidup, masih sehat, mampu secara financial, memiliki segalanya.
semoga kamu lebih bijaksana dengan melakukan tindakan pencegahan hingga orang2 yang  kamu tinggalkan nanti tidak ada yang tersakiti, tidak ada yang menderita dan  tidak perlu berebut., saling bermusuhan.

KUNCI nya ada di kamu saat ini, selagi kamu sehat, kamu mampu secara financial dan kamu memiliki segalanya.

banyak contoh perseteruan antar ahli waris , antara lain 

MALANG, KOMPAS.com - Rebutan warisan, seorang ibu melaporkan anak tirinya ke polisi. Tak terima dilaporkan ibu tirinya, sang anak balas melaporkan ibu tirinya ke Polresta Malang. 
Keduanya adalah anak dan istri dari seorang pengusaha tembakau sukses di Malang, Jawa Timur. Keduanya saling lapor setelah Harjo Utomo alias Oei Tjong Kiem meninggal dunia ..  

( mengapa ketika sudah berbicara tentang  uang dan harta,  ahli waris (anak, ibu tiri/saudara tiri/ibu angkat bisa berubah menjadi monster jahat yang menakutkan ???)
andai para ayah/orang tua lebih bijaksana saat masih hidup,  hal2 seperi itu bisa dihindari.
bagi si ayah  ..semuanya adalah anak kandung....tapi bagi si ibu tiri..TIDAK. karena anak kandungnya hanya yang dia lahirkan, sedang anak bawaan suaminya adalah anak tiri baginya.
kebanyakan EGO membuat seorang ibu akan  meikirkan anak kandungnya  sendiri dibanding anak tirinya.          

naudzubillahi mindzaliq.
aku yakin kamu pun tidak ingin hal seperti ini terjadi diantara anak2mu dan istrimu.


          Nik,  semoga kamu selalu kamu ingat bahwa anakmu yang ini pun punya cita2 tinggi, ingin sekolah tinggi.  apa kamu bisa tenang kalau sampai terhambat gara2 hal hal yang tidak diinginkan ?.

            Nik, kamu bilang  sangat sayang terhadap anak tapi kenyataan kata2 mu itu sering tidak dibarengi dengan sikap yang sama. 
kamu tau kenapa anakmu selalu stress tiap hari sabtu tiba ? 
dia bilang takut dijemput ayah, dia bilang malas ikut ke rumah ayah, dll.

kenapa ?
kamu pasti tau jawabnya. terlalu banyak kamu mengecewakan anakmu yang sudah remaja ini.

- waktu dia sakit...kami harus mengemis minta uang berobat (bahkan saat dulu anak 5 hari opname di hermina kamu menjenguk 1 kali itupun  hanya untuk waktu yang sangat singkat sekitar setengah jam karena kamu datang sudah malam (jam setengah sembilanan), 
- dia minta berobat ke dokter gigi pun harus berkali2 bilang baru didengarkan dan belum juga diberi uang.
- janji beliin kamera dari kelas 5 SD sampai saat ini kelas 1 SMA belum juga dipenuhi. (pernah sekali kamu ajak ke toko mau beliin, tetapi batal dengan alasan ada si tante nanti ribet)
padahal anakmu sudah bilang ingin kamera karena ingin ikut kegiatan jurnalis di sekolah. tapi apa jawabmu ? kamu tau kesedihan dan kekecewaan yang dirasakannya ?
- ketika dia minta sesuatu kamu tidak pernah menanggapi. kamu hanya diam. (ini yang selalu jadi curhatan anakmu. bu..ayahnya cuman diam aja. gak bilang apa2.
- memang me kamu selalu membelikan sepatu untuk sekolah dan baju seragam sekolah, tapi kamu lupa bahwa  anakmu juga butuh sepatu yang lain,baju yang lain,celana panjang untuk jalan,  dll.
- ketika lihat nilai raportnya yang bagus, kamu ingat bilang apa ? "ini mah rekayasa guru2nya aja nih biar dibilang bisa ngajar"...apa kata2 itu pantas kamu ucapkan ?
- bagi anakmu semua yang kamu katakan adalah "perintah" yang tidak bisa ditolak. dia selalu merasa tidak didengar pendapatnya. (kamu lupa bahwa kamu ini bukan boss baginya tetapi  kamu ini adalah ayah dari seorang remaja).
- dan  masih banyak lagi curhatan anak remajamu ini.

 in fact, kamu selalu menganggap bahwa aku yang mempengaruhi sehingga anakmu ini sering tidak mau menginap di rumahmu, tidak mau menelpon duluan, dll.

          Nik, taukah kamu apa yang saat ini ditakutkan anakmu ?
"aku gak mau disuruh ke bali  tgl 21".... "ibu gimana kalau ayah nanti maksa aku berangkat tagl 21" .."ibu aku gak mau sebulan di bali"..."ibu kayak gak tau ayah aja" .."ibu ayah kan kalau nyuruh gak bisa ditolak"... "yang ada pasti marah marah"...."ibu gimana dong, aku masih pengen di sini"...

          Nik, tak tau harus kutulis apa lagi. semoga kamu bisa mengerti apa yang ada di benak anakmu ini
Semoga kamu bisa bijaksana dalam mengantisipasi hal2 yang tidak diinginkan di masa depan demi anak2mu.

aamiin YRA










Tidak ada komentar:

Posting Komentar